Kamis, 29 Desember 2011

berlayar ke dermaga lama

Telah ku arungi dermaga itu, berkali, berkali dan jenuh terasa
Dermaga itu cantik bak surgawi
Pelayanan alam bak pelayan cantik menyuguhi keindahan luar biasa
tapi ,,
Hati ku terpenuhi oleh kejenuhan yang tiada tara,


Aku larut dalam setan hati..
dan pergi singgah ke dermaga kuning di ujung pulau sana
Perasaan ku senang ,, dan lega sampa di dermaga itu..
Kapal kecil ku berhuyun kencang,,
Aku ketakutan... sepertinya awan menyimpan amarah besar kepada ku..


Aku pun mulai memohon..
Pada angin yang menyerbu dan jatuhkan nyiur indah di dermaga itu..
Pelepahnya jatuh menimpah keindahan dermaga itu..


Belum sempat aku berduyung untuk merasakan nikmatnya
Aku tlah di panggil lagi ke dermaga lama


tapi sungguh..
Sesungguhnya hati ku tak akan dusta tentang kata yang sulit untuk di ucap dalam bibir
Sesungguhnya ,, banyak kata yang tak dapat terucap lewat kata


Dermaga lama ,, kurindukan...
Aku kembali kesana dengan penuh harapan,,
Harapan tentang suguhan indah luas membentang


Tapi tak lain ku temukan justru tidak sesuai dengan yang kubayangkan..
Dermaga itu telah porak poranda,,
Aku mengais tanah dan bertanya..
Lalu ku temukan jawaban di antara karang yang mendarat di tepian
Bahwa dermaga lama kehilangan emas sejatinya
Emas yang dia harap akan mewarnai keindahan syurganya








"yang tidak pernah bersyukur akan miliknya,
maka sesungguhnya ia tidak pernah memiliki apa yang seharusnya menjadi miliknya"











3 komentar: