Sekarang bukan waktunya untuk membandingkan kamu dengan
orang lain, bukan untuk membandingkan ‘milik’ mu dengan ‘milik’ orang lain.
Sekarang waktunya bersyukur dengan segala yang kamu punya, karena yang kamu
punya adalah hak mu dan hal itu tidak dimiliki orang lain.
Kata-kata itu ternginang di kepala ku. Aku mencoba untuk
dapat mensyukuri semua yang ada dihidup ku. Mensyukuri keluarga ku yang hanya ‘sedikit’
peduli kepada ku, sehingga aku sedikit bebas ngelakukan hal yang ku mau. Mensyukuri
teman-teman ku, yang begitu hangat dan renyah saat duduk bersama dan bercerita.
Mensyukuri tempat tinggal ku sekarang, yang gak harus ngekost dan kepanasan tapi
tinggal dirumah nyaman dengan ac tanpa henti, meskipun menurutku nyamanan di
kost yang tanpa aturan ini itu, tapi aku mencoba untuk mensyukuriya. Kemudian,
aku mensyukuri adanya dia di samping ku, yang mencintai ku dan rela meneteskan
airmatanya untuk ku, terimakasih sayang. Aku mencoba mensyukuri semua, SEMUA,
dan semua!
Aku menulis untuk mengabadikan. Mengabadikan semua cerita ku
hari ini, karena aku tau memori otak ku sangat terbatas untuk mengingat semua
kenangan indah yang sayang apabila dilupakan.
Aku teringat masa
lalu ku dulu, saat aku bingung memilih antara IPB atau USU. Sungguh aku sangat
ingin kuliah di IPB. Nama ku masuk jalur undangan, karena alhamdulillah nilai
raport ku tidak pernah turun selama semester 3, aku mengusulkan pada orang tua
ku untuk memilih IPB, tapi orang tua ku tidak memberi izin, dan menyuruh
memilih USU saja dipilihan pertama, untuk pilihan kedua terserah.
Oke. Aku sayang mamak dan aku ikuti kata-kata mamak, aku
memilih USU dan Unibraw, ternyata aku lulus di Unibraw. Oke, aku senang, aku
happy karena aku lulus. Tapi, ayah diemin aku. Ayah bilang dia gak mau aku ke Jawa,
kesana jauh, aku anak bungsu, mereka gak tega kalau aku disana. Aku nangis. Aku
kecewa. Kenapa ayah bukannya senang, tapi malah marah dan diemin aku. Aku marah,
aku diamin ayah juga, sampai dua hari, ayahpun ngajak aku ngomong, dan aku
disuruh nyoba SNMPTN lagi.
Dan aku lulus di pertanian USU, sedikit kecewa karena gak
jebol di kedokteran. Tapi aku seneng liat mamak ma ayah seneng, dan akhirnya
aku ngikuti mau mereka, aku bersyukur karena dikasih kelulusan sama Allah.
Allah baik, Dia meluluskan semua pilihanku, Dia meluluskan aku UN, SNMPTN
undangan, SNMPTN tertulis, aku bersyukur, dan aku menjalani hidup di pertanian
USU.
Singkatnya, sekarang aku kuliah disana. Dimana tempatnya
senioritas itu berjalan. Selama satu tahun, MABA (mahasiswa baru) dilarang
memasuki kantin, dilarang menatap mata senior, dilarang lewat joglo, senioritas
yang kuat dan ketat. Aku lelah, tapi aku bersyukur lagi lagi, aku dipertemukan
sama temen-temen yang asik, yang nyantai kalo jumpa senior, hahaha :D semua
nikmat ku jalani.
Semua pilihan dan kemauan orang tua udah aku jalani, hanya
tinggal aku menunggu hasil dari semua kesabaran dan keikhlasan ku, Bismillah…
semoga Tuhan mendengar semua doa ku dan mamak J ,
Fiuhh.. sekian lah cerita singkat ku :D
7 komentar:
semangat ya mbakkkk.....
kunjung balik mbak.!
makasih ya :')
egrita : hey juga
m haikal : oke , terimakasih :)
benyamin : makasih buat apa ya?
ayo semangat...apapun yang terjadi selalu-lah bersyukur pada-NYA...dan jangan lupa be your self :)
sip :)
Posting Komentar